Hellooo KAMPUS groupies...
Welcome to TANGGA BEASISWA corner alias ‘TB corner’
Ehm, ini adalah tampil perdana tulisan Mimin di TB
corner yah. Di TB corner kita bakal share info, pengalaman, tips & tricks,
pokoknya mengupas tuntas seputar per-beasiswa-an dalam maupun luar negeri. Whuw...langsung
ijo yah mata lihat kata beasiswa. Yep, yang namanya beasiswa emang selalu jadi
sesuatu yang WAW, secara kita bakal sekolah dan dibiayai GRATIS, dan ketemu
uni baru, dan dapet teman sepermainan baru, dan lain-lain.
Buat Sobat yang cuma tau tentang “gajah” dari Thailand, nih Mimin kasih tau sedikit info tentang Thailand. Taukah Sob, bahwa Thailand dijuluki negara yang tidak pernah dijajah (whuw cool!). Dan, yang pastinya udah Sobat tau dong, Thailand punya Bangkok yang pesona pariwisatanya sungguh menarik hati sampe berbondong-bondong bule datang ke Thailand. Yew, kok jadi ngomongin tempat wisata?! Yang lebih penting ini nih: tempat pendidikan di negara yang punya nama lain Muang Thai atau Siam ini banyak yang jadi inceran pelajar dari Indonesia dan tentunya negara lain.
Nah, salah satu pelajar Indonesia yang nyangkut di
Thailand adalah alumnus Keperawatan Unsoed lho. Siapakah beliaws? Yuks kita
intip lebih dalam.
Namanya M. Khotibul Umam. Mr. Umam adalah salah satu
keluarga besar Keperawatan Unsoed, doi masuk Undsoed dengan bahagia di tahun
2007 (oh ya? :D). Setau Mimin, dahulu kala doi aktif di organisasi kampus dan
beliau adalah orang usda sejati karena pinter banget ngegaet sponsor.
Dalam segmen chit-chat ekslusif antara Mimin feat Mr.
Umam (eksklusif via FB maksudnya), doi mengaku awalnya engga percaya bisa
kuliah di Thailand, tapi kemudian mengakui memang ini jalan dari Allah dan
sangat patut untuk di syukuri. Sekarang doi kuliah di Master of Nursing Science
(Family and Community Nursing), Graduate School Kasetsart University (KU),
Boromarajonani College of Nursing Nopparat Vajira (BCNNV) Bangkok (puanjang
buanget nama sekolahnya Mas kaya mono rail hehe). Doi menjelaskan kenapa namanya
panjang banget, itu karena BCNNV memang salah satu program afiliasi antara KU
dengan BCNNV untuk membuka program MNS international (oooh...).
Saat ditanya tentang profesi keperawatan di Thailand sekaligus yang menjadi alasan kenapa doi memilih apply buat sekolah disana), doi
menyatakan bahwa profesi keperawatan di Thailand adalah salah satu yang baik di
bandingkan negara ASEAN lainnya, mungkin karena pengaruh sejarah terdahulu yang
mana Ibunda Raja Thailand adalah seorang perawat.
Terus gimana sih Mister kok bisa keterima disana???
Doi mengikuti sistem seleksi penerimaan mahasiswa
melalui AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia). Berita bisa dibaca
di web AIPNI yang diadakan setiap tahun. Doi dan Miss Ajeng (teman satu angkatan kuliah, plus
teman kerja satu kampus, hayo plus plus apalagi yah) mencoba mendaftar program
ini, syaratnya sih sama aja dengan yang lain (persyaratan beasiswa luar negeri
dikti bisa dilihat di Beasiswa Dikti,
dan alhamdulillah bisa mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari KU. Setelah
itu, dibantu AIPNI mengajukan BPPLN DIKTI tahun 2013.
Seleksi demi seleksi mereka lewati, dari 25 calon hingga
yang diterima 18 orang calon penerima beasiswa yang mana masuk dalam program afirmasi
dari DIKTI bersama teman-teman calon penerima beasiswa lain yang akan ke New
Zealand dan Philliphines. Ultimately, Jumat, di suatu tanggal di bulan November
2013, Doi beserta Ms. Ajeng terbang ke Thailand (prok prok prok...congratulation...).
Terus bagaimana kehidupan kalian disana, apakah
baik-baik saja? Makan makan gimana, cukup?
Baik bangeut, katanya. ‘Proses perkuliahan diawali
dengan English course mulai tanggal 5 Desember 2013. Awalnya agak roaming
dengan Englishnya orang Thailand, karena kadang huruf “R” berubah jadi “L”,
beberapa pegawai kampus juga masih belum lancar berbahasa Inggris, dan
masyarakat sekitar masih sangat minim berkomunikasi in English. Jadi, mau tidak
mau, sedikti demi sedikit, kami harus belajar bahasa Thailand yang dimulai
dengan berhitung “Neung, Song, Sam, See, Hah, Hok, Jed, Bped, Gao, Sib” (siji,
loro, telu nek teng Purwokerto lha yha :D).
Suasana belajar. |
Suasana belajar dari angle yang lain. |
View dari library...kereeen! |
‘Sistem pembelajaran disini tidak jauh berbeda dengan
di Indonesia, hanya saja background pendidikan mereka sudah cukup bagus.
Beberapa dosen lulusan dari USA dan UK, sehingga setiap jam kelas selalu on time
tanpa dispensasi. Oh ya, disini ada panggilan khusus untuk para dosennya, yaitu
“Ajan”. Adapaun mengenai jenjang pendidikan keperawatan di Thailand, semuanya
rata dimulai dari S1, tidak ada SPK, SMK Kesehatan, atau D3. Sekolah
keperawatan negeri di bawah naungan Kementerian Kesehatan.’
‘Untuk beasiswa sendiri, beberapa universitas di
Thailand menyediakan untuk jenjang S2 dan S3, seperti di Kasetsart, PSU, Kon
Khaen, Thammasat, etc. Buat temen-temen yang berminat untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, Thailand bisa jadi pilihan untuk belajar karena
biaya hidup di Thailand cukup terjangkau dibanding di Eropa, USA, atau
Australia’ (wah promosi ni ye si Mister).
Di akhir perbincangan, doi nitip pesan buat KAMPUS
groupies, katanya semua orang bisa banget kok dapat beasiswa ke LN, yang
terpenting dan terutama adalah niat dari dalam hati dan selalu berusaha serta
berdoa (what a wise advice :). Selain pesan, Mister juga ngirim a little smile
from Bangkok tuh (bikin ngiri...).
Tuh kan, SEMUA ORANG BISA. Iri nggak tuh pengen ngirim
little smile juga dari negeri orang? Penasaran dengan kisah inspiratif
lainnya??? Makannya, pantengin terus TB corner. Minggu depan, kita bakal ngupas
kisahnya sesosok (eh sesosok) alumnus dari Keperawatan Unsoed, yang mana sosok
ini adalah kandidat pertama yang bakal jadi lulusan Doktor pertama lulusannya
Keperawatan Unsoed. Maksudnya gimana sih Min? Tunggu minggu depan yah. See ya,
KAMPUS groupies :*
No comments:
Post a Comment