Rahajeng Win Martani: Dari Kota Batik ke Negeri Gajah 2 [Habis]

Sa wad dee krap KAMPUSgrupies! Sebelumnya kita udah cerita tentang perjuangan Ajeng yang mendapat beasiswa ke Thailand. Di bagian kedua ini, kita akan sharing gimana serunya study di Thailand, proses belajar, tips-tips buat mahasiswa baru dan serunya berwisata di Thai.

 Suvarnabhumi International Airport
Speechless! itulah yang dirasakan Ajeng ketika pertama menginjakkan kaki di Bandara Internasional Thai. Inilah cita-citanya dari dulu. ‘Kalo mau lanjut S2 ya harus ke luar negri, dimana saja pokoknya LN’, tandasnya. This may be the power of optimis, doa dan usaha pun akan senantiasa mengikuti langkahnya menggapai impian.

As she has shared before tidak sedikit dokumen yang harus dipersiapkan. Mengurus dokumen secara kolektif bersama teman-teman merupakan cara yang efisien. ‘Uruslah passport segera untuk memperingan beban ketika harus mengurus dokumen lain. Untuk visa, kemarin saya mengurus visa non-Immigrant yang hanya berlaku selama 3 bulan. Setelah 3 bulan visa akan diperpanjang bersamaan dengan lapor diri di kantor imigrasi Thailand’.

‘Ketika pertama kali masuk ke kantor administrasi apartemen, kami serombongan kikuk karena si petugas tidak mengerti bahasa Inggris. Untungnya ada kakak kelas kami, mahasiswa Indonesia dari Permitha (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Thailand) yang membantu. Mereka menyambut kami dengan sangat ramah hingga mengantarkan ke apartement tempat kami akan tinggal. Semenjak saat itu kami bertekad harus belajar Thai language! Thai Lite dari google play bisa jadi pilihan buat belajar bahasa Thai’.  

Apartemen selama di Thailand
‘Apartment tempat kami tinggal nyaman dan bersih. Tata ruangnya rapi. Sangat menyenangkan tinggal disini’. Tiga hari pasca kedatangannya seharusnya sudah mulai perkuliahan. Namun tertunda satu minggu karena situasi politik di Bangkok yang sedang kurang kondusif. Seluruh mahasiswa baru diberi 6 minggu English course yang sangat bermanfaat untuk perkuliahan. Fasilitas perkuliahan di kampus lengkap, canggih dan terprogram. 

‘Kampus saya di sini pink juga loh sama sperti FKIK Unsoed :). Dengan design interior kursi berwarna ungu. Di sekitar kampus tersedia kulkas dan microwave. Jadilah kami lebih suka nongkrong di kampus dari pada di apartment :) ’.

Bersama rekan-rekan di kelas
‘Proses perkuliahan terjadwal dengan baik. Dosen-dosennya cantik-cantik dan modis. Dijamin akan betah belajar berjam-jam di kelas. Meskipun begitu, tugas perkuliahan cukup banyak, apalagi di semester 1 dan 2. Terpenting, selesaikan tugas tepat waktu!’ Kita juga sudah di drill thesis dari awal masuk perkuliahan. Ini adalah bulan ke 4 saya kuliah dan saat ini sedang mulai mempersiapkan 25 literature review untuk defence proposal di semster 2. Tenang saja proses ini tidak semenegangkan yang dipikirkan kok. Asal kita punya research interest pasti advisor kita akan mengarahkan dengan baik.

Yang paling menyenangkan dari kuliah di LN itu banyak jalan-jalannya. ‘Jalan-jalan keliling Thailand sambil belajar, amazing!!!’ Liburan tahun baru 2014 kemarin Ajeng dan teman-teman pergi ke Pattaya. Transportasi mudah dan jelas. Orang barupun gak akan nyasar. Kita bisa naik bus, van, BTS, MRT, atau yang mau coba transportasi seekstrim roller coaster cobalah Tuk-tuk. Yang pasti di sini kalian akan banyak jalan-jalan’. Make senses kalau performa belajar jadi maksimal karena kebutuhan rekreasinya terpenuhi. ‘Buat yang suka belanja, Chatuchak, MBK, dan Platinum Mall wajib dikunjungi he...he...he...’.

The Avenue Pattaya
Ajeng sangat senang menambah teman baru di Thai karena banyak mahasiswa Indonesia di sini. Mereka tergabung dalam Permitha (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Thailand). Orang bilang Thailand itu Negeri Seribu Senyum. Terbukti memang orangnya ramah-ramah seperti di Indonesia. Setiap bertemu yang lebih tua mereka akan mengatupkan kedua tangan di depan dada mereka dan memberi salam dengan mengucapkan ‘Sa wad dee kha/krap’.
Kuil Wat Po
'Sampai saat ini tidak ada kesulitan berarti yang saya alami. Hanya saja karena mayoritas orang di Thailand adalah Buddhist dan mereka kebanyakan makan Moo (daging babi). Jadi sedikit sulit mencari makanan halal. Untuk yang muslim, pastikan cari tempat makan yang berlabel HALAL. Kalau saya sih lebih suka memasak sendiri. Selain itu, beribadah juga mudah. Masjid terdekat dari apartemen bisa dijangkau dengan jalan kaki’.

‘Kalau kangen keluarga, teman-teman dan orang terkasih langsung aja tune in Line, Skype dan segala macam sosmed (media sosial). Dengan begitu komunikasi dengan keluarga dan pacar bisa lancar tanpa boros pulsa. Hehehe. Semangat belajar pun jadi bisa terus maksimal!’.

‘Buat teman-teman di Indonesia, jangan ragu-ragu untuk bermimpi. Kuncinya optimis! Dengan sendirinya usaha kalian pun akan mengarah kesana. You only life once! Kapan lagi bisa kuliah sambil liburan GRATIS di Bangkok?!!!’
Khop Phun Kha.

 Oleh: Rahajeng Win Martani
Admin AS
Editor: RHP

No comments:

Post a Comment